Wabah dukungan terhadap Palestina juga menghinggapi ribuan siswa di Lamongan yang mengadakan aksi mengecam tindakan Israel. Belum lagi ditambah dengan aksi-aksi lainnya yang merebak di negeri kita dalam rangka mengutuk Israel dan mendukung Palestina.
Harian Kompas menerbitkan opini berjudul Siapa Peduli Palestina. Ya, siapa peduli Palestina, tapi Siapa Peduli Indonesia kalau bangsanya lebih peduli pada nasib bangsa lain daripada nasib bangsa sendiri?
Kasus lumpur Lapindo, itu contohnya. Berapa banyak orang yang peduli terhadap korban Lumpur Lapindo? Proyek Lapindo itu memiskinkan dan menelantarkan lebih kurang warga 4 desa yang ada Porong Sidoarjo. Mereka sekarang bermukim di tenda-tenda keprihatinan selama dua tahun. Hidup seadanya. Mengenaskan.
Mengapa ketika sesuatu terjadi atas bangsa lain, kita bisa begitu sigapnya merespon dengan menghimpun aksi solidaritas dan mengirimkan bala bantuan seperti kasus Palestina ini? Mengapa untuk saudara-saudara kita yang nasibnya terkatung-katung selama 2 tahun, hanya segelintir orang yang peduli? Bahkan pemerintah kita begitu tegas terhadap Israel tetapi tidak terhadap pihak Lapindo, yang di belakangnya ada nama Aburizal Bakrie sebagai pemilik.
Salahkah kita peduli pada bangsa lain yang mengalami kesulitan? Tentu tidak. Tetapi sebaiknya kita lebih proporsional dalam menyikapi segala sesuatu. Bangsa ini perlu memiliki Nasionalisme yang tinggi bukan internasionalisme yang tinggi, sebab kalau kita lebih peduli pada bangsa lain, bagaimana nasih bangsa ini ke depan? Selamat menyongsong tahun 2009 dengan penuh harapan dan doa agar di hari-hari mendatang bangsa ini jauh lebih baik dalam segala hal.
Diposkan oleh: terangdunia.com